EN ID

Pemenang Lomba Inovasi Angkasa Pura Airports 2016 Kunjungi Bandara Malaysia

07 Sep 2017

Kembali ke List


JAKARTA - Para pemenang Lomba Inovasi Angkasa Pura Airports tahun 2016 mendapatkan kesempatan untuk mengikuti airport benchmarking ke negeri jiran, Malaysia, Kamis (7/9/2017). Mereka mengunjungi dua bandara, yaitu Kuala Lumpur International Airport (KLIA) 2 dan Penang International Airport.

“Kegiatan ini merupakan wujud apresiasi kepada para pemenang Lomba Inovasi tahun lalu. Lomba Inovasi ini diikuti oleh 24 tim, baik dari kanor pusat maupun kantor cabang Angkasa Pura Airports. Dalam lomba itu para peserta diharuskan menyusun makalah dan poster tentang ide atau inovasi yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” kata Organization Development and Change Management Department Head Angkasa Pura Airports Doni Asriyadi.

Hasilnya, sebanyak enam ide dan inovasi dinilai oleh dewan juri layak masuk ke babak final untuk mempresentasikan ide atau inovasi mereka. Kemudian tepat pada puncak perayaan ulang tahun Angkasa Pura Airports ke-53 pada 25 Februari 2017 di Bogor, pemenang lomba ini diumumkan. Juara I diraih oleh Tim E-QMS dari Kantor Cabang Juanda Surabaya, Juara II adalah Tim E-Nodin dari Kantor Pusat, dan Juara III direbut oleh Tim E-Aset dari Kantor Cabang I Gusti Ngurah Rai Bali.

“Tiga tim inilah yang berhak untuk melakukan benchmark ke Malaysia dan tambahan poin nilai Performance Management System (PMS),” imbuh Doni.

Kegiatan benchmarking di Malaysia dilakukan di dua bandara yang berbeda dalam hari yang sama, sehingga kunjungan dibagi dua tim. Tim pertama yang dipimpin oleh Doni Asriyadi melakukan benchmark ke KLIA 2, sementara tim kedua yang dipimpin oleh Hary Budi Waluyo (Training Management Department Head) berkunjung ke Penang International Airport.

Di KLIA 2, Manager Terminal Operation KLIA 2 Shaiful Bin Abdul Rahman menjelaskan tentang infrastruktur dan proses bisnis yang ada di bandara berkapasitas 45 juta penumpang per tahun tersebut. “Saat ini KLIA 2 melayani 25,5 juta penumpang per tahun dan 55 maskapai penerbangan,” kata Shaiful. Peserta benchmarking juga melakukan site visit ke bandara dan melihat beberapa fasilitas penunjang bandara yang cukup memanjakan penumpang. Salah satunya adalah KLIA Express, kereta yang digunakan penumpang untuk berpindah dari KLIA2 ke KL Central dan sebaliknya.

Sementara tim kedua yang mengunjungi Penang, diterima oleh Malaysia Airport, pengelola Penang Internasional Airport. “Permasalahan yang dihadapi oleh bandara di Malaysia dan Indonesia sebenanrnya mirip, dari permasalahan kapasitas bandara yang sudah over hingga budaya masyarakat yang terkadang belum tertib. Mungkin karena memang satu rumpun,” ujar Ramzi, Senior Manager Penang International Airport.

“Dari kegiatan benchmark ini, diharapkan para pemenang lomba inovasi akan mendapatkan gambaran dalam mengimplementasikan ide dan inovasi mereka. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan semangat kepada pegawai agar mau berinovasi dan memberikan kontribusi bagi perusahaan,” tegas Doni lagi. [AH]

Keatas