EN ID

Tingkatkan Kesiagaan Personel dan Fasilitas, Bandara Adisutjipto Yogyakarta Gelar Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat

27 Jul 2017

Kembali ke List


YOGYAKARTA - Untuk meningkatkan kesiagaan personel dan fasilitas, Bandara Adisutjipto Yogyakarta menyelenggarakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Kamis (27/7/2017). Rangkaian latihan yang diberi nama Dirgantara Raharja ke-92 ini mencakup simulasi kecelakaan pesawat terbang (aircraft accident exercise), kebakaran gedung (fire building exercise), serta penanganan bom dan ancaman keselamatan penerbangan (security exercise).
 
Kondisi saat simulasi keadaan darurat dibuat riil dan mendekati kondisi nyata. Pada simulasi kecelakaan pesawat terbang misalnya, diskenariokan bahwa pesawat Koala Air jenis Airbus A320 CQ-ANK dengan nomer penerbangan ANK092 dari Darwin menuju Jakarta mengalami kerusakan mesin dan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Pada saat pesawat hendak mendarat, pilot memberikan info ke tower ATC (Air Traffic Control) dan diteruskan kepada tim ARFF (Airport Rescue and Fire Fighting). Saat mendarat, pesawat yang mengangkut 143 orang penumpang dan 7 orang kru pesawat ini kehilangan kendali sehingga oleng dan jatuh di pagar perimeter Bandara Adisutjipto, tepatnya di sektor E-5. Petugas ATC segera menginformasikan kepada petugas ARFF untuk dilakukan penanganan keadaan darurat. Kejadian itu menyebabkan 17 orang meninggal, 33 orang luka berat, 42 orang luka sedang, dan 52 orang luka ringan. Seluruh korban ditangani sesuai dengan prosedur yang berlaku.
 
Latihan ini melibatkan sedikitnya 700 personil gabungan dari Angkasa Pura Airports, TNI AU Lanud Adisutjipto, Perum LPPNPI Cabang Adisutjipto, Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Yogyakarta, instansi keamanan, pemerintahan, dan rumah sakit setempat, dan lain-lain.
 
“Secara berkala, Angkasa Pura Airports melaksanakan kegiatan simulasi PKD untuk menguji fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinkronisasi antarunit dan instansi sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document),” jelas Direktur Operasi Angkasa Pura Airports Wendo Asrul Rose. “Selain itu, kegiatan simulasi PKD juga berfungsi untuk menguji, melatih, sekaligus memantapkan kemampuan personel sesuai dengan bidang tugas dalam rangka Penanggulangan Keadaan Darurat Penerbangan,” lanjut Wendo.
 
Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters meeters serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.   
 
Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports melaksanakan latihan PKD. Pada tahun 2017 ini, diselenggarakan latihan PKD sebanyak lima kali, yaitu di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (Maret 2017), Bandara Internasional Lombok (Mei 2017), Bandara Adisutjipto Yogyakarta (Juli 2017), Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin (September 2017), dan Bandara Pattimura Ambon (November 2017).  “Latihan ini merupakan salah satu bentuk antisipasi untuk membuat Angkasa Pura Airports  selalu dalam keadaan  siap untuk menghadapi kondisi darurat, baik secara sumber daya manusia maupun fasilitas,” tegas Wendo. [DSS]

Keatas